Pic1.SOP Jamur Merang Media Ampas Tebu |
I. PENDAHULUAN
Jamur merang (Volvariela Volvacea) termasuk salah satu komoditas unggulan hortikultura yang mempunyai arti penting bagi perkembangan sosial ekonomi khususnya dalam peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat dan perluasan kesempatan kerja. Dalam upaya pengembangan kawasan jamur merang dan menghadapi tantangan era globalisasi serta perdagangan bebas, maka standar mutu produk dan jaminan keamanan sangat diperlukan. Untuk itu diperlukan adanya informasi atau pedoman mengenai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Penyusunan pedoman SOP Jamur Merang ini mengacu prinsip-prinsip GAP serta pengalaman petani di Kelompok Tani Sri Cendana Desa Sukadana Kecamatan Tukdana. Kelompok tani tersebut dijadikan acuan untuk penyusunan SOP spesifik karena berhasil mencapai produksi jamur tertinggi 3, 75 kw perperiode dan mengembangkan media ampas tebu. Penyusunan pedoman Jamur Merang ini di harapkan dapat dijadikan acuan untuk melaksanakan SOP dengan melakukan penyesuaian sesuai kondisi komoditas dan lokasi setempat.
II. TARGET
Target standar Jamur Merang yang akan dicapai dalam kerangka penerapan Standar Operasional Prosedur Budidaya Jamur Merang ini adalah:
1. Produksi jamur merang 2,85 s/d 3,57 kg/m²
2. Bentuk sesuai deskripsi varietas
a. Tidak cacat, tidak terkontaminasi benda lain maupun residu pestisida
b. Ukuran dan bentuk seragam
c. Produksi jamur segar 80 % dan BS (bad stock) 20 %
Pic2. Team Penyusun SOP |
III. KEGIATAN
Untuk mencapai target-target yang sudah ditetapkan di atas melalui penerapan SOP Budidaya Jamur Merang, maka diperlukan beberapa kegiatan yaitu pembuatan kubung, persiapan, perendaman, pemasukan media tanam, pasteurisasi, penanaman bibit, penyiraman, perlindungan tanaman, panen dan pasca panen.
IV. SUMBER ACUAN
Pengalaman petani (Gapoktan SRI CENDANA Desa Sukadana Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu), petugas, dan pelaku agribisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar