SELAMAT DATANG

.

Sabtu, 05 Februari 2011

Hujan terus menghantam, Kualitas Mangga Terbenam

PERLINTAN HORTI INDRAMAYU
Siapapun tak bisa menyangkal dampak dari perubahan iklim yang saat ini telah terjadi. Fakta yang terasa adalah siklus musim hujan dan panas yang kian tidak beraturan dan bahkan seolah tidak bisa diramalkan. Perkembangan cuaca di Tahun 2010, nampaknya juga sangat terpengaruh oleh anomali  iklim akibat perubahan cuaca. Dimana musim hujan tidak berhenti sepanjang tahun, panas hanya datang sekali-kali dengan intensitas yang tidak terlalu lama, dan setelah itu kembali hujan.

Foto 1.Kualitas mangga menurun karena Antraknosa
Iklim adalah salah satu faktor penentu budidaya tanaman mangga. Tingginya curah hujan Tahun 2010 mengakibatkan tingginya kelembaban yang memudahkan perkembangbiakan cendawan (jamur/fungi) sebagai biang penyakit Antraknosa (Colletotrichum gloeo). Penyakit ini mengubah pigmen warna kulit mangga menjadi kehitaman, sehingga penampilan buah tidak menarik, penuh dengan bercak berwarna coklat hingga berwarna gelap dan mengakibatkan kebusukan.



Foto 2. Antraknosa pada Bunga
Seperti cendawan pada umumnya, penyakit antraknosa ini berkembang melalui spora yang diterbangkan angin. Apabila sudah hinggap, spora ini berkembang biak menjadi cendawan yang tidak hanya menyerang buah, tetapi merambat ke pucuk daun, ranting muda serta rangkaian bunga dan menyebabkan kerusakan pada bakal buah (pentil). Daun muda timbul bercak, berlubang dan kekuning-kuningan di bagian tepi, begitu pula pada malai bunga muncul bercak kecil dari mulai tangkai, panicle hingga pucuk.

Penyebaran penyakit Antraknosa, khususnya di sentra mangga di Indramayu sebenarnya lebih disebabkan kurangnya pemeliharaan kebun yang baik. Hal yang sering ditemui pada areal kebun mangga adalah jarangnya pembersihan kebun (sanitasi) serta kurangnya pemangkasan batang dan daun karena adanya asumsi yang keliru bahwa hal itu akan mengurangi produksi mangga pada saat panen. Alhasil kebun mangga menjadi lembab (kayoman=Bahasa Indramayu/Hieum=Bahasa Sunda) sehingga memudahkan cendawan tersebut untuk berkembang biat karena rendahnya sirkulasi udara intensitas cahaya matahari yang jatuh ke kebun.

Foto 2. Antraknosa pada Panicle
Berikut tips yang bisa dilakukan untuk mengendalikan penyakit Antraknosa pada mangga :
  • Senantiasa bersihkan kebun secara teratur, kemudian kumpulkan dan bakar daun-daun yang jatuh di tanah atau bila memungkinkan bisa diolah menjadi kompos, namun upayakan pengolahannya terpisah dari kebun.
  • Pangkas daun dan cabang yang terkena Antraknosa, serta daun lain pada kanopi bagian tengah hingga memungkinkan masuknya sirkulasi udara dan cahaya matahari
  • Lakukan pembungkusan buah. Teknik pembungkusan buah sudah dibahas selengkapnya pada Edisi, Selasa 1 Februari 2011 http://perlindungantanamanhortikultura.blogspot.com/2011/02/80-buah-selamat-dengan-pembungkusan.html
  • Bila perlu gunakan pestisida sesuai rekomendasi yaitu dengan Fungisida protektan : Mancozeb, Propineb dan Fungisida sistemik : Benomyl, Corbendazim.
Foto 3. Antraknosa pada Buah
(Nandang - Pustaka : Kajian Antraknosa : Seksi Perlindungan Tanaman Bidang Hortikultura 
Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Indramayu, OPT mangga : Departemen Pertanian)

2 komentar:

  1. mangga di lokasi kami, di Cikedung sudah mulai besar...mohon bantuan, agar kami terbebas dari penyakit ini...wassalam

    BalasHapus